Badai kesakitan

Tentu saja angin akan mengobarkan api dalam hatiku
Apa kau tidak sadar?
Setiap ucapanmu membakar hati
Aku terus merasa sesak karna harus menghirup asapnya
Air mataku tanpa henti mengalir bagai air terjun
Bukan sebagai mata air untuk memadamkan apinya
Apa kau tau?
Aliran itu semakin deras akibat luka bakar yang kau beri
Dimanapun jejakmu itu membuatku mati
Tulangku saja menjadi abu
Apalagi hanya sekedar rasa yang tak nampak ini
Mungkin fisikku terlihat utuh
Tapi apa kau seyakin itu?
Jiwaku telah berbaur dalam tanah
Yang kau lihat hanya manusia tanpa lentera
Senyum penuh kepedihan
Sangat tersirat tanpa manusia lain sadari
Aku yang sekarang
Hanya kerangka yang ditakdirkan bernyawa
Bergerak tanpa mampu menyerap energi alam
Karena wadahnya sudah lama bersarang

RaMbulan_Bae 
Sab, 20220219:10.31 a.m jbr

Komentar

Posting Komentar