Sakit yang bersamaan

Tatapanmu sedingin antartika
Aku si matahari penuh kekhawatiran hanya dapat melihatmu dari sebrang
Mencairkanmu?
Mengahangatkanmu saja begitu mustahil
Setiap senja sebelum tenggelam dalam luka
Aku selalu memberi keindahanku
Harapanku sangat sederhana
Saat aku muncul dari ufuk timur kau akan menyambutku
Apa dulu kau bersikap sedingin itu?
Atau kau sengaja membentengi diri?
semua pertanyaanku menjadi rantai dalam tubuhku
Suatu hari aku si matahari tidak menampakkan diri
Bersembunyi di balik awan
Hanya ingin melihatmu tanpaku
Seketika aku mendengar kata rindu
Bukankah si pucat sedingin antartika mulai menghangat
Kau bersenandung sepanjang hari pada angin
Dengan sendirinya kau telah mencair
Berkeluh kesah bagaimana eloknya ia si bulan
Membuatku tersadar aku si matahari tak seperti bulan yang sangat kau dambakan
Aku hanya penghangatmu bukan pelengkap kekosonganmu
Aku si matahari hanya selimut yang hatinya telah kau renggut
Tak dapat merebut apalagi bertahta karena aku akan tersesat di jalan dingin yang berkabut
Berbeda dengan si bulan yang terus kau dekap
Dengan penuh rasa kau untaikan kata mutiara
Walau diberi luka kau terus merasa bahagia

RaMbulan_Bae 
Ming, 20220220 : 8.25 Jbr

Komentar

Posting Komentar