Cintaku memang berlabuh pada tujuannya
Tidak seperti rebana yang ditepuk oleh sebelah tangan
Cintaku dituntunnya menggunakan kedua tangan
Tepat pada waktu itu terukir sempurna di hatinya
Indahnya cinta melalui Tuhan
Setiap kesepakatan menghasilkan madu
Saling mengucap janji dan menunggu
Nyatanya takdir teramat pahit dalam kecapan
Cintaku berselimutkan kecewa
Hati meringis tak sengaja melihat juluran tangannya
Pikiran mati saat mendengarnya bersuara
Ijab meresmikan wanita pilihan orang tuanya
Tak ada alasan lain untuk mendekap
Berjelajah menjauh agar tak selamanya terperangkap
Walau cintaku masih baru
Ia seperti bunga yang tak pernah layu
Pertemuan terakhir kita melalui mata
Langit memahami teriakan diam penuh derita
Angin berbisik agar mengikhlaskan
Sejauh takdir yang Tuhan rahasiakan
Jarum jam tak hentinya berputar
Tuhan menjanjikan bahagia pada yang sabar
Jauh tersembunyi cintaku kembali mekar
Ikhlas memaafkan saat kembali berkabar
Takdir telah menggoreskan luka
Dua insan yang jatuh cinta dibuat sengsara
Antara pengorbanan dan ketulusan
Tunduk dalam keyakinan
Keterbukaan diakhir tak selamanya salah
Tempat cintaku berlabuh telah menerima dengan pasrah
Pintu hati yang telah lama terkunci
Kembali terbuka oleh cintamu yang berseri
Jalan takdir cintaku hanya berlabuh padamu
Sejauh apapun arus membawa alirannya
Takdir akan tetap mempertemukan hilir dengan langit biru
Walau lebih dulu melewati samudera
Keanggunaan sang misteri telah berseru
Sedihku tertutupi gerak gerik kejujuranmu
Setiap nafas menuju istana langit kerinduan
Waktu dan takdir kini bersatu atas izin Tuhan
RaMbulan_Bae
Sel, 20220419:1.37 a.m Jbr
Komentar
Posting Komentar